[Welcome To Japan] Six Things

10:15:00 AM

Assalamu'alaikum Guys,

Hal pertama yang aku lakuin ketika memutuskan untuk liburan ke suatu tempat adalah membuat itinerary yang berarti rencana perjalanan. And the best partnya, making itinerary is the one thing that i love and become the most enjoyable thing dari traveling itu sendiri. Yang bisa dilakukan adalah dengan googling, selain itu bisa juga dari buku-buku macam lonely planet. Tentu saja yang paling hemat itu dengan googling yah. You can find anything on google, referensi tempat wisatanya, tinggalnya dimana, transportasinya gimana, sejarah tempatnya. Dari situ aja udah belajar banyak mengenai tempat yang akan didatengi, jadi pas disana tinggal ngebandingin aja penampakan aslinya ama fotonya. The feeling when I can see it in front of my eyes itu magical banget rasanya, padahal sebelumnya cuma bisa lihat dari layar komputer aja.

Sebagian orang ada yang memilih untuk get lost aja, katanya traveling menjadi kurang fun kalo terlalu direncanakan but i can't be the kind of the type. Pengen sih bisa kayak gitu, but i must have waktu liburan yang tak terhingga.

Okay cukup blabbingnya.. Bicara mengenai itinerary, meneruskan tulisan aku sebelumnya disini tentang how to get japan visa, melalui tulisan ini aku mau sharing mengenai hal-hal apa sih yang perlu disiapkan sebelum pergi ke Jepang supaya liburan kita menjadi lebih nyaman without unexpected surprise. 

1. Visa 

Mengenai ini sudah aku bahas disini ya
Visa
2. Tiket Pesawat

ANA's

Ga sulit menemukan pesawat dengan tujuan Jepang. Tinggal pilih, mau hemat atau nyaman. Setiap orang pasti punya preference masing-masing mengenai ini. Tapi ga menutup kemungkinan bahwa yang hemat itu ga nyaman ya. Kebetulan banget aku dapet harga tiket yang cukup reasonable untuk penerbangan kali ini. Daan seperti biasanya aku cenderung untuk memulai pencarian tiket pesawat dari kuala lumpur atau singapur karena biasanya memang lebih murah. 

Penerbangan kali ini menggunakan maskapai ANA dengan harga sekitar IDR 5 Juta untuk multiple city Kuala Lumpur - Kansai dan Narita - Kuala Lumpur. Lalu Lion air untuk penerbangan PP Jakarta - Kuala Lumpur sekitar IDR 1 juta. Seneng banget sih bisa terbang dengan ANA karena itu kan maskapainya Jepang so i really curious about the hospitality of japan people that i heard selain itu dapet harga full airlines seharga budget airlines macam Air Asia itu lumayan beruntung sih. Namun apa dikata, setelah tiket issued iseng-iseng cari harga lagi untuk ke jepang di tanggal yang sama dengan keberangkatan aku daaan jeng-jeng munculah Cathay Pacific dengan harga yang kurang lebih sama tapi dari Jakarta T___T Disitu saya merasa sedih. Karena jujur, andaikan bisa memilih pengennya sih berangkat dan pulangnya dari Jakarta aja, capeeek book tapi demi penghematan 4 juta, dibela-belain deh.

3. Penginapan

My comfi apartment in Tokyo
Big no no mencari penginapan on the spot! Apalagi kepergian aku bertepatan dengan Golden Week, which means masa liburannya para karyawan di Jepang. Ga mau banget kan keliling-keliling Jepang sambil geret-geret koper atau nenteng-nenteng tas tanpa tujuan karena ternyata penginapannya full. So we must book in advance. 

Untuk perjalanan kali ini aku memilih Airbnb. Apa itu Airbnb? Airbnb adalah sebuah aplikasi untuk penyewaan apartemen di seluruh dunia. Kita bisa pilih apartemen sesuai dengan kebutuhan dan budget tentunya. Untuk reviewnya aku tuliskan terpisah ya. Oiya, selain Airbnb, penginapan bisa dibooking melalui booking.com atau agoda.com dari mulai hostel sampe hotel bintang lima dari mulai IDR 300.000 dampai dengan jutaan permalam. Saran aku sih pilihlah penginapan yang dekat dengan stasiun kereta api, karena kereta bakal jadi transportasi utama disana.Yang menjadi catatan lain adalah karena aku membeli JAPAN RAIL PASS, jadi aku memilih penginapan yang dekat dengan stasiun JR. 

4. JAPAN RAIL PASS 

Karena diatas sudah mention JAPAN RAIL PASS, mari aku jelaskan apa itu JAPAN RAIL PASS yang kita singkat JR PASS. Apa itu JR PASS? JR PASS itu semacam kartu transportasi yang dapat digunakan khusus untuk para turist dimana penggunaannya unlimited untuk semua kereta line JR (termasuk shinkansen dengan type tertentu) dalam kurun waktu pilihan 7 hari, 14 hari dan 28 hari dengan harga yang berbeda tentunya. Kenapa aku sebut khusus line JR, karena di Jepang itu terdapat banyak perusahaan kereta yang dimiliki swasta, contoh Metro dan Toei line. Sehingga untuk line selain JR, kita harus mengeluarkan tambahan biaya lagi. Untuk info lebih jelasnya, silahkan baca disini ya.

Tapi sebelum memutuskan untuk membeli JR Pass, kita harus pinter-pinter dulu menghitung berapa sih kisaran biaya transportasi yang harus kita keluarkan selama di Jepang. Ribet? Lumayan sih tapiii demi pengeluaran yang bijak dan efektif, jangan males deh buat cari info sebanyak-banyaknya. Tapi sebenernya gampang kok, tinggal masuk aja ke website hyperdia.com, website yang sangat helpful banget karena dengan website ini kita bisa menemukan rute kereta yang kita butuhkan, beserta no platform dan biayanya. Jadi kita udah punya bayangan nih kira-kira berapa total biaya transportasinya. Selain kereta tentu saja ada pilihan transportasi lain baik di dalam kota maupun antar kota, itu disesuaikan dengan kebutuhan kalian saat disana, apakah lebih prefer naik kereta, bis atau pesawat. Dan dari perhitungan aku dengan rute Osaka - Kyoto - Tateyama - Tokyo, dapat diketahui bahwa pilihan yang paling baik adalah dengan membeli JR Pass.

Sebagai catatan penting, JR Pass harus dibeli sebelum kita pergi ke Jepang, karena memang pass ini dikhusukan hanya untuk tourist. Untuk di Jakarta sendiri, aku memutuskan untuk membeli melalui Jalan Tour Travel, pass dibanderol dengan harga 29,110 yen yang pembayarannya dikonversi ke rupiah dan tiket bisa diambil sendiri ataupun pake ojek online yang  mana ada biaya tambahannya tentunya. 

Contoh Jadwal kereta
Saat itu kita baru hanya akan mendapatkan receipt JR Pass yang mana receipt tersebut harus ditukarkan di JR office di Jepang. Ga harus langsung ditukarkan kok karena kan waktunya cuma 7 hari jadi misalnya liburan kita 9 hari, kita bisa pilih mau mulai pengaktifannya dari tanggal ke berapa. Setelah JR Pass sudah ditukar, mendingan langsung reservasi seat aja, free lho. Jadi ketika sampai di counter JR Office untuk menukarkan JR Pass, aku sudah bawa copyan hyperdia yang menunjukkan tujuan dan jadwal keretanya, tunjukin aja sama petugasnya dan mereka akan reserve seat pada kereta tersebut, tapi tergantung ketersediaannya juga ya. 

Seperti terlihat di gambar, kita bisa reserve seat untuk kereta tujuan Shinawaga dari Narita Airport. 

Karena aku datang di musim liburan, khawatir banget dong ga dapet seat untuk perjalanan yang jau, tapi ternyata golden week tidak semengerikan yang diceritain orang-orang sih. Buktinya aku masih dapet seat untuk semua tujuan. 

5. Mobile Wifi

Nah, benda ini menjadi wajib hukumnya untuk dibawa pas lagi jalan-jalan terutama ke Jepang karena konon kabarnya agak susah mencari wifi di Jepang. Tapi ternyata ga sesulit itu kok. Cukup banyak spot-spot wifi di beberapa tempat wisata. Tapi supaya lebih aman, mending sewa aja deh jadi kalo mau eksis ga perlu nungguin wifi dulu. Hehehe.. 

Untuk perjalanan ini, aku menyewa wifi dari econnect dengan pilihan paket 4G yang berlaku dari tanggal kedatangan sampai dengan kepulangan. Pemesanan harus melalui websitenya dan kita bisa pilih mobile wifi nya mau dikirim kemana. Saat itu aku pilih pengambilan di kantor pos Narita Airport, airport pertama kali aku mendarat. Harga sewa dibanderol 6,777 yen including tax untuk penyewaan selama 9 hari dan pembayaran melalui credit card. Kalau pemesanan dilakukan jauh-jauh hari, mereka bakal kasih early bird discount 15%, lumayan banget kan. Mobile wifi ini bisa dipake up to 10 devices dan dilengkapi dengan batere cadangan. Memang agak ribet sih kita harus bawa-bawa wifinya instead of ganti sim card lokal. Tapi sinyalnya oke dan baterenya awet. Jadi yang lain ga masalah deh. Oiya return nya pun gampang banget, tinggal masukin aja ke dalam amplop yang sudah mereka siapin trus tinggal dimasukin aja ke post box dimanapun kalian berada. 
Post Box
6. Uang Yen

Jadi 2 hari sebelum keberangkatan mulailah pencarian si mata uang yen ini. Agak sulit sih mendapatkannya dalam jumlah yang cukup banyak dalam 1 hari di 1 tempat, tapi tempat inilah yang kursnya paling bagus. Dimana itu? di VIP money changer Menteng. Tapi karena yennya udah abis, pusing deh kepala padahal udah mepet banget waktunya. Eh ternyataaa di Ambasador ada 1 money changer kecil yang kursnya lebih bagus dan jumlahnya lebih banyak. Tapi lupa nama tempatnya, zzzz... Saat itu rate yen di VIP adalah 121 Rupiah. Sedangkan di money changer ambassador itu 119 rupiah. Ya ampun, 2 rupiah aja ribet banget yaak. Haha.. Kalo yang dituker cukup banyak, si 2 rupiah itu cukup signifikan lho bedanya. Oiya, mata uang yen di Indonesia cuma ada pecahan besar ya yaitu 10000 yen.

Selain bawa uang cash, narik uang di atm sana juga bisa jadi pilihan sih. Kita bisa tarik tunai di atm yang berlogo 7 Bank seperti gambar dibawah ini. Aku prefer buat bawa uang cash biar ga kebablasan aja. Karena udah ancang ancang bahwa uangnya cuma boleh dipake segini. Titik! Yang menarik dari atm di Jepang adalah mereka menyediakan amplop buat narok uangnya lho. Detail banget yaah. Aku sampe terkagum kagum banget deh pokoknya.
ATM dan amplop
Share juga dong hal yang menurut kalian harus dipersiapkan sebelum pergi liburan ke suatu tempat..

You Might Also Like

0 comments

Subscribe